-->

Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik

Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik

Data jenis kelamin mahasiswa tentu saja tidak sam dengan data rentang usia mahasiswa, dalam data jenis kenalin terdapat dua data yaitu laki-laki dan perempuan yang keduanya tidak memiliki perbedaan secara tingkatan, yang artinya dalam statistik tidak memandang laki-laki lebih tinggi derajatnya daripada perempuan ataupun sebaliknya, melainkan memiliki kedudukan yang setara, hal tersebut berbeda dengan rentang usia , krena usia 10 tahun akan berbeda dengan pelajar dengan usia 8 tahun atau pun yang lebih tua 13 tahun. semua rentang usia tersebut memiliki tingkatannya masing -masing hal tersebutlah yang merupakan ilustrasi mengenai sekala pengukuran. 
skala pengukuran sendiri di bagi menjadi 4 jenis yaitu :

1).Skala nominal.
skala nominal ini berfungsi untuk mengelompokan subjek berdasrkan kategorisasi tertentu dan ciri khas dari objek yang di amati, sekala nominal berasal dari kata name. dan merupakan sekala pengukuran yang paling sederhana. pengelempokan ini sudah di definisikan sebelumnya dan di lambangkan dengan kata-kata, huruf, simbol atau angka (sugiarto2003)
data dalam skala nominal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

     a. hanaya bersifat membedakan, tidak bisa di urutkan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.
    b. memiliki kategorisasi yang bersifat homogen dan mutually exclusive. mutually exclusive dan exchaustive artinya adalah setiap individu, harus bisa di kategorikan, hanya pada satu kategori saja. dan setiap kategori harus bisa mengakomodasi seluruh data dan tidak tumpang tindih.

skala nominal juga sering di sebut sebagai frequency data atau categorical data. kita boleh menggunakan simbol,kode berupa angka, namun angka tersebut hanya bersifat label atau simbol (membedakan) dan tidak menunjukan besaran atau tingkatan. sekala nominal yang terdiri atas dua kategori di sebut binomal. contoh skala nominal adalah, agama, ras, suku, kelamin, golongan darah, bangsa, dan sebagainya.

BACA JUGA

2). Skala Ordinal.
skala ordinal memiliki semua ciri skala nominal, namun bedanya adalah sekala ini memiliki tingkatan kategori. angka yang di pakai hanya untuk menentukan posisi dalam suatu seri yang urut, bukan nilai absolut, namun angka tersebut tidak dapat di tambahkan, dikurangi, dikalikan maupun di bagi (bukan sebagai oprasi matematika) contohnya adalah sebagai berikut :

a. status sosial

-atas (3)
-menengah (2)
-bawah (1)

b. Prestasi akademik
- baik (3)
- sedang (2)
- kurang (1)

3. Skala Interval.
Skala ini memiliki semua karakterisrik sekala ordinal namun bedanya adalah skala interval memiliki satuan sekala, atau satuan pengukuran yang standar dan jarak antar kategorisasi dapat di ketahui. skala interval tidak memiliki titik 0 yangsesungguhnya, sehingga tidak berlaku oprasi perbandingan, akan tetapi berlaku skala penjumlahan dan pengurangan.
contoh variabel berskala interval adalah :

IPK:
- 0.00 - 1,99 (1)
- 2.00 - 2,99 (2)
- 3.00 - 4.00 (3)
atau bisa juga dengan gambaran lain misalnya saja tingkat penghasilan, tingkat pengeluaran, jumlah uang saku dan sebagainya.

4). skala rasio.
pada dasarnya sekala ini sama dengan sekala interfal namun bedanya adalah sekala ini memiliki titik 0 (nol)  yang sebenarnya. sehingga rasio atau perbandingannya dapat di ketahui dengan jelas.contoh variable bersekala ratio adalah , usia Bakasura adalah 100 tahun sedangkan usia bima adalah 50 tahun, sehingga kita dapat mengetahui usia bima adalah setengah dari usia bakasura. contog lainnya adalah panjang (m) berat (newton) usia (tahun) jumlah penduduk(jiwa) dsb.


Note : sumber tuisan ini adalah : buku Statatistik sosial (teory dan aplikasi program spss) yang di tulis oleh Nanang martono dan di terbitkan oleh Gava media pada tahun 2010.

BACA JUGA



semoga bermanfaat

1 Response to "Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2